Membuat LSHE dengan LED

Kelebihan  LED sebagai penyusun Lampu Super Hemat Enegi adalah
  1. Tidak menghasilkan panas sehingga energi listrik mendekati 100% diubah jadi cahaya
  2. Tahan sangat lama hingga 100.000 jam
  3. Warna yang lengkap (merah, kuning, biru, hijau, putih, violet, infra merah).
  4. Kecerahan yang tinggi (100 lument/watt).
  5. Kecepatan on – off yang tinggi sehingga dapat membawa data (ekspansi sebagai wireless).

Kelemahannya adalah : pancaran cahaya yang berarah pada 30 derajat membutuhkan banyak spot lampu dibanyak titik dalam sebuah ruang.

Namun diantara kelebihan tersebut, LED memiliki karakter memerlukan penanganan arus yang sangat ketat. Secara umum untuk LED diameter 3 mm – 5 mm, memerlukan batasan arus sebesar 20 mA sampai dengan 25 mA . (1 A = 1000 mA). Bila ketentuan ini tidak dipenuhi, maka dalam sepersekian detik LED akan terbakar.
Namun sekarang telah banyak beredar LED 1 watt untuk tujuan penyinaran spot (terfokus) dengan demikian arus yang diperlukan sebesar 330 mA. Perkecualian untuk LED jenis ini memerlukan pendinginan pada kaki katodanya, karena panas yang dihasilkan bila tidak dibenam kedalam heatsink , dapat merusak LED.
            Untuk dapat merakit LED perlu dipahami ketentuan sebagai berikut :
  1. Mengetahui tegangan minimal LED (merah 2,4 Volt, Biru 4 Volt, Putih 3,1 Volt)
  2. Mengetahui daya LED ( Bisa dilihat dari besar kecilnya ukuran).
  3. Mengetahui kaki KATODA (negatif) dan ANODA (positip).

Lampu Super Hemat Energi





Lampu  super hemat energi (LSHE) dibuat dengan komponen dasar sebuah LED yaitu merupakan sebuah dioda yang mampu menghasilkan cahaya ketika diberi tegangan panjar maju (foward bias). Ditemukannya warna LED putih dengan masa kerja 100.000 jam memberikan inspirasi untuk membangun lampu ini . Biaya mengganti lampu hemat energi (LHE) jenis CFL (compact fluerescent lamp ) yang biasa dikenal sebagai lampu jari dengan LSHE memang sangat tidak imbang .

Contohnya adalah LHE dapat diperoleh hanya sekitar Rp 20.000,- namun untuk LSHE minimal harga yaang dikeluarkan adalah sebesar 150.000,- . Kalau dirumah ada sekitar 10 lampu LHE maka biaya yang dikelurrkan adalah sebesar Rp 1.500.000 . Koceknya terlalu dalam dari harga 10 LHE yang hanya 200.000,- . Sebuah investasi awal yang terlalu mahal bagi orang kebanyakan .

Saran yang kami berikan adalah membangun LSHE sendiri. Biayanya sekitar Rp 1.000 per dot lampu (atau per LED) . Dengan konsumsi daya sekitar 0,06 watt untuk tiap LED(arusnya 20/1000 A, tegangan 3 volt) maka dapat disusun daftar berikut :
  1. Lampu dengan 1   LED  dayanya 0,06 Watt
  2. Lampu dengan 20 LED  dayanya  1     Watt  sebanding cahaya lampu pijar 5   Watt
  3. Lampu dengan 35 LED  dayanya  2     Watt  sebanding cahaya lampu pijar 15 Watt = 250lm
  4. Lampu dengan 50 LED  dayanya  3     Watt  sebanding cahaya lampu pijar 25 Watt = 290lm
  5. Lampu dengan 70 LED  dayanya  4     Watt  sebanding cahaya lampu pijar 30 Watt = 370lm
  6. Lampu dengan 85 LED  dayanya  5     Watt  sebanding cahaya lampu pijar 40 Watt = 470lm
total biaya membangun LSHE sendiri tinggal dikalikan Rp 1000,- .
Biayanya jadi murah kan dan sangat realistis .

X Rp 1000 
adalah harga yang paling realistis